Senin, 12 Juli 2010

Kitab-Kitab Karya KH. Hasyim Asy'ari

KITAB-KITAB KARYA HADRATUS SYAIKH KH. MUHAMMAD HASYIM ASY'ARI



1. Adabul 'Alim Wal Muta'allim adalah sebuah kitab yang mengupas tentang pentingnya menuntut dan menghormati ilmu serta guru. Dalam kitab ini KH. M. Hasyim Asy'ari menjelaskan kepada kita tentang cara bagaimana agar ilmu itu mudah dan cepat dipahami dengan baik. Kitab yang terdiri dari beberapa bab ini, memberikan pula kepada kita pencerahan tentang mencari dan menjadikan ilmu benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat. Salah satu contoh yang diberikan oleh KH. M. Hasyim Asy'ari kepada kita adalah bahwa ilmu akan lebih mudah diserap dan diterima apabila kita dalam keadaan suci atau berwudhu terlebih dahulu sebelum mencari ilmu. Banyak hal yang bisa kita petik dalam rangka mencari ilmu ketika kita membaca kitab ini.

2. Risalah Ahlis Sunnah Wal Jama'ah merupakan pedoman bagi warga NU dalam mempelajari tentang apa yang disebut ahlus sunnah wal jama'ah atau sering disingkat dengan ASWAJA. Dalam kitab ini, Hadratus Syaikh juga mengulas tentang beberapa persoalan yang berkembangan dimasyarakat semisal, apa yang disebut dengan bid'ah? Menerangkan pula tentang tanda-tanda kiamat yang terjadi pada masa sekarang ini. Banyak golongan yang mengaku bahwa mereka juga merupakan golongan ahlus sunnah wal jamaa'h. Akan tetapi dalam ibadah, amal perbuatannya banyak menyimpang dari tuntunan Rasulullah SAW. Dalam kitab ini diuraikan dengan jelas tentang bagaimana sebenarnya ahlus sunnah wal jama'ah tersebut.
3. At-Tibyan Fin Nahyi An-Muqothoatil Arham Wal Aqorib Wal Ikhwan merupakan kumpulan beberapa pikiran khususnya yang berhubungan dengan Nahdlatul Ulama. Dalam kitab ini, ditekankan pentingnya menjalin silaturrohim dengan sesama serta bahayanya memutus tali sillaturohim. Didalam kitab ini pula, termuat Qunun Asas atau udang-undang dasar berdirinya Nadhatul Ulama (NU) serta 40 hadits nabi yang berhubungan dengan pendirian Nahdlatul Ulama. Dalam kitab ini, dikisahkan bahwa KH. Muhammad Hasyim Asy'ari pernah mendatangi seorang kyai yang ahli ibadah karena kyai tersebut tidak mau menyambung silaturrohim dengan masyarakat sekitar sehingga sempat terjadi perdebatan antara keduanya.
4. An-Nurul Mubin Fi Mahabbati Sayyidil Mursalin merupakan karya KH. Muhammad Hasyim Asy'ari yang menjelaskan tentang rasa cinta kepada nabi Muhammad SAW. Dalam kitab tersebut, dijelaskan pula tentang sifat-sifat terpuji nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi suri tauladan bagi kita semua. Dijelaskan pula tentang kewajiban kita taat, menghormati kepada perintah Allah SWT yang telah disampaikan melalui nabi Muhammad SAW baik melalui al-qur an atau hadits. Silsilah keluarga nabi Muhammad SAW, tidak luput dari pembahasan. Singkat kata, dalam kitab ini, kita mendapatkan sejarah yang relatif lengkap dan menarik untuk dikaji serta dijadikan tauladan menuju insan kamil.
5. Ziyadatut Ta'liqot merupakan kitab yang berisi tentang polemik beliau dengan KH. Abdullah Bin Yasin Pasuruan tentang beberapa hal yang berkembang pada masa itu. Perdebatan terjadi pada beberapa masalah yang tidak sesuai antara pandangan Nahdlatul Ulama dengan KH. Abdullah Bin Yasin Pasuruan. Banyak sekali permasalahan yang diperdebatkan sehingga kitab ini begitu tebal dan permasalahan yang diperdebatkan masih terjadi dimasyarakat.
6. At-Tanbihatul Wajibat Li Man Yasna' Al-Maulid Bil Munkaroti adalah sebuah kitab tentang pandangan KH. Muhammad Hasyim Asy'ari tantang peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang disertai dengan perbuatan maksiat atau munkar. Dalam kitab tersebut, diceritakan bahwa pada jaman dulu, disekitar Madiun, setelah pembacaan shalawat nabi, para pemuda segera menuju arena untuk mengadu keahlian dalam hal bela diri silat atau pencak. Acara itu, masih dalam rangkaian peringatan maulid serta dihadiri oleh gadis-gadis yang saling berdesakan dengan para pemuda. Mereka saling berteriak kegirangan hingga lupa bahwa saat itu, mereka sedang memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Hal tersebut menimbulkan keprihatinan KH. Muhammad Hasyim Asy'ari sehingga beliau mengarang kitab ini.
7. Dhou'ul Misbah Fi Bayani Ahkamin Nikah berisi pikiran ataupun pandangan KH. Muhammad Hasyim Asy'ari tentang lembaga perkawinan. Dalam kitab tersebut, beliau menangkap betapa pada saat itu, banyak pemuda yang ingin menikah, akan tetapi tidak mengtahui syarat dan rukunnya nikah. Tidak tahu pula tentang tata cara / sopan santun dalam pernikahan sehingga dalam mereka menjadi bingung karenanya. Dalam kitab tersebut, terkandung beberapa nasehat yang penting agar lembaga perkawinan betul-betul bisa menjadi sebuah keluarga yang Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah sesuai tuntunan agama.

5 komentar:

denie_8118@yahoo.co.id mengatakan...

apa sih yang dinamakan keadilan ?
bagaimana hukumnya seorang anak yg dilahirkan dari keluarga non islam? kalo memang ada keadilan ? kenapa tidak di lahirkan islam ? soalnya hampir 80% anak yg dilahirkan mengikuti orang tua? nah bagaimana hal ini untuk menanggapinya? saya minta jawaban yang detail beserta dalil2nya.

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
mukhalip mengatakan...

Saya mencoba menjawab pertanyaan di atas sesuai dengan apa yang saya ketahui, Ada yang memberi pengertian bahwa adil adalah “menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya”, namun memahami pengertian “sesuai dengan tempatnya” juga membutuhkan beberapa pemahaman disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Menjelaskan pengertian adil apabila mengikuti berbagai pemikiran bisa memiliki beberapa makna dan pemahaman dan setiap manusia pasti memiliki pemahaman dan pengertian masing-masing sesuai dengan latar belakang kepentingan dan keilmuannya, oleh karena itu saya hanya akan mencoba untuk membahas pengertian adil, namun dalam perspektif Al Qur’an dan Al Hadis dengan mengutip beberapa pendapat ulama dan ahli tafsir.
http://pesantrenonlinenusantara.blogspot.com/2012/02/keadilan-allah.html#more

Anonim mengatakan...

lagi numpang lewat skalian baca and mw blng makasih ama admin blog ini..... sya juga mau coba jawab pertanyaan mas denie....semua anak manusia yg dilahirkan baik itu islam,kristen,budha bahkan ampe anak pengikut pemuja setan etc.... itu di anggap bersih dan tidak berdosa,batasnya sampai anak itu sudah sempurna naluri dan pemikiran nya sudah bisa menimbang mana yg salah dan benar... dalam islam kondisi ini di sebut balegh... ketika udah ampe tingkatan ini maka anak ini sudah tidak di katakan anak2 lagi da sudah bisa bertanggung jawab ama yg dia perbuat...dalil nya "kullu mauludin yuladu alal fitroh" (setiap yg anak dilahirkan itu lahir dalam keadaan suci....) ...tuhan menciptakan makhluk nyah bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka bisa saling "ta'aruf",mengenal satu sama lain perbedaan... mau itu tentang ideologi,situasi and kondisi....inikan yg menunjukan tuhan itu memberi kehidupan dengan warna dan jalan buat kita semua yg di kasih akal supaya mikir sama2... untuk nanggapin banyk nyah org yg beragama krena jalur keturunan nya islam juga kn dh ngasih ajaran ilmu tauhid/ilmu kalam yg jadi object pikirnya itu tuhan di tuntun ama quran,hadis,and qoul ulama.... kyanya buat apa ada sekolah/kuliah klo cuman nambah ke fanatikan kita buat berpikir and merasa... al quran yg memperingati org islam spy jgn nyembh tuhan cuman ikut@n agama org tua ny....sy ngga apal ayat nya... coba di tanya ajah sama para ulama and ajengan2...maksih buat admin....

Anonim mengatakan...

lagi numpang lewat skalian baca and mw blng makasih ama admin blog ini..... sya juga mau coba jawab pertanyaan mas denie....semua anak manusia yg dilahirkan baik itu islam,kristen,budha bahkan ampe anak pengikut pemuja setan etc.... itu di anggap bersih dan tidak berdosa,batasnya sampai anak itu sudah sempurna naluri dan pemikiran nya sudah bisa menimbang mana yg salah dan benar... dalam islam kondisi ini di sebut balegh... ketika udah ampe tingkatan ini maka anak ini sudah tidak di katakan anak2 lagi da sudah bisa bertanggung jawab ama yg dia perbuat...dalil nya "kullu mauludin yuladu alal fitroh" (setiap yg anak dilahirkan itu lahir dalam keadaan suci....) ...tuhan menciptakan makhluk nyah bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka bisa saling "ta'aruf",mengenal satu sama lain perbedaan... mau itu tentang ideologi,situasi and kondisi....inikan yg menunjukan tuhan itu memberi kehidupan dengan warna dan jalan buat kita semua yg di kasih akal supaya mikir sama2... untuk nanggapin banyk nyah org yg beragama krena jalur keturunan nya islam juga kn dh ngasih ajaran ilmu tauhid/ilmu kalam yg jadi object pikirnya itu tuhan di tuntun ama quran,hadis,and qoul ulama.... kyanya buat apa ada sekolah/kuliah klo cuman nambah ke fanatikan kita buat berpikir and merasa... al quran yg memperingati org islam spy jgn nyembh tuhan cuman ikut@n agama org tua ny....sy ngga apal ayat nya... coba di tanya ajah sama para ulama and ajengan2...maksih buat admin....