Selasa, 25 September 2012

Kemulyaan Abu Bakar As Siddiq RA


Kalau kita membaca sejarah Di dalam Islam kita tahu bahwa Khalifah pertama yang menggantikan posisi Rasulullah SAW sebagai pemimpin Ummat Islam adalah Sahabat Abu Bakar As Siddiq Rodiyallahuanhu. Kenapa beliau yang terpilih tentunya para sahabat lebih tahu dan melihat tentang keutamaan-keutamaan dan kemulyaan beliau di sisi Rasulullah SAW di banding sahabat-sahabat Nabi yang lain.

Syiah Moderat dan Ekstrim


Munculnya gerakan syiah di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang sebenarnya tidak begitu asing bagi yang mau mengkaji tentang sejarah munculnya syi’ah di Indonesia. Namun keberadaannya selama ini laksana clandestine atau gerakan bawah tanah yang memang secara formal tidak menampakkan jati dirinya yang sebenarnya, walaupun bagi yang memperhatikan dan mengikuti perkembangannya mungkin akan Nampak jelas. Namun sudah menjadi suatu keniscayaan bagi sebuah gerakan yang ingin diterima dalam suatu masyarakat maka dia harus menghindari singgungan dan konflik dengan masyarakat jika ajarannya bertentangan dengan yang di anut sebagian besar masyarakat. Apalagi jika itu akan didakwahkan kepada masyarakat. 

Kalau kita kaji berbagai kelompok di dalam syiah memang akan kita temukan banyak sekali sekte-sekte yang memiliki keyakinan yang berbeda di dalam tubuh Syiah sendiri. Namun secara garis besar jika dilihat dari kaca mata Sunni, saya mengklasifikasikannya ada yang Syiah moderat ada yang Syiah ekstrim. Yang moderat adalah mereka yang memiliki doktrin dan keyakinan yang tidak jauh berbeda dengan Sunni, sedangkan Syiah ekstrim inilah yang doktrin-doktrinnya sangat bertentangan dengan keyakinan kaum Sunni.

Namun sepanjang kajian saya terhadap referensi-referensi yang meneliti tentang Syiah dari sumbernya langsung, mayoritas tokoh-tokoh puncak Syiah masih mencantumkan dalam kitab-kitab mereka doktrin dan pemikiran ekstrim yang bertentangan dengan Ahlussunah. Termasuk sampai tokoh terkininya seperti Ayatullah Khumaeni dan pengikut-pengikutnya di Iran masih tetap merujuk kepada doktrin-doktrin Syiah ekstrim klasik. Hal ini sudah banyak diungkap oleh para peneliti dan ulama, dimana mereka masih mengutip kitab-kitab Syiah ekstrim dan menyebarkan doa-doa yang melaknat Abu Bakar, Umar dan Usman. 

Kamis, 06 September 2012

Otoritas Sunnah Ghoiru Tasri'iyyah


Nabi Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang membawa risalah dari Allah SWT Sebagai Nabi dan Rasul beliau merupakan Uswatun hasanah dan sebagai Rasul beliau juga wajib untuk di ta’ati sehingga apa yang datang dari beliau hendalah diterima dengan ketaatan sepenuh hati sebagai bukti seseorang diangap beriman dan apa yang beliau larang hendaklah dihindari. Dan Sebagai salah satu bukti bahwa seseorang benar-benar mencintai Allah adalah dengan cara mentaati dan mengkuti Rasulullah SAW. Apa yang datang dari Nabi dalam masalah-masalah agama adalah mutlak dan apa yang bukan dari Nabi dalam masalah Agama adalah tertolak.

Namun selain sebagai seorang Nabi dan Rasul beliau juga adalah manusia biasa sebagaimana manusia yang lain sebagaimana banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskannya. Beliau juga memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani, memiliki keinginan dan selera dan memiliki kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari beliau.  .
Ketetapan beliau dalam kapasitas beliau sebagai Rasul merupakan sumber syariat yang tidak diperdebatkan, namun apakah segala yang datang dari beliau sebagai manusia biasa dalam konteks bahwa sebagian perbuatan dan perkataan beliau yang muncul dari sifat kemanusiannya ( Jibillatul Basyariyah) juga merupakan sumber syrai'at yang mengikat? Pertanyaan diataslah yang memunculkan perdebataan di kalangan Ulama sehingga memunculkan istilah Sunnah Ghoiru Tasyri’iyyah.

Berjabat Tangan Setelah Shalat


Setelah selesai Shalat sebagian ummat Islam di Indonesia biasanya sering kali mengajak bersalaman atau berjabat tangan, ada yang shalat sunah dulu kemudian setelah selesai ada yang mengajak bersalaman dengan yang ada disampingnya, kemudian shalat berjama’ah dan setelah selesaipun ada yang masih mengajak bersalaman, dan sehabis shalatpun ada yang membiasakan untuk selalu bersalaman semua jama’ah dengan imam . karena ketika shalat berjama’ah di masjid biasanya para jama’ah berdatangan kemasjid sehingga mereka setiap waktu shalat bisa bertemu lagi di masjid dan saling menyapa, apalagi jika jama’ahnya orang yang Cuma mampir.

Terkadang ada yang biasa merespon dan menyambut ajakan salaman, ada yang tidak pernah mengajak bersalaman namun ketika di ajak bersalaman tidak menolak, ada juga yang tidak mengajak bersalaman dan tidak mau menyambut bersalaman. Dan juga ada yang memang anti bersalaman   malah sampai memerangi praktek bersalaman selesai shalat dengan menganggapnya bid’ah.

Kasus-kasus di atas agak mengusik saya untuk menelaah beberapa rujukan khususnya yang menjadi imamnya gerakan BKS (Bid’ah, kufur dan syirik). Saya coba buka kitabnya Ibnu Taimiyah ternyata beliau memiliki kesimpulan sebagai berikut : 

Upaya Menghapus Sejarah Wali Songo


Wali songo merupakan istilah yang tidak asing bagi bangsa Indonesia khususnya ummat Islam. Dari setiap generasi ke generasi sejarah Wali Songo selalu diterima dan selalu hidup dalam hati masyarakat Indonesia, mereka melakukan tradisi yang terus-menerus dengan melakukan Ziarah, kemakam para wali songo dan ini dilakukan untuk mengenang sejarah dan jasa-jasa wali songo dalam penyebaran Islam di Nusantara atau mungkin tergantung niat masing-masing orang, wallahu a’lam. Sehingga saking dikenalnya wali Songo,  makam-makam mereka tidak pernah sepi diziarahi para pengunjung dari seluruh Nusanatara. Beratus-ratus buku, nyanyian, Drama dan bahkan film-film di buat sebagai bukti keabadian sejarah mereka. Tidak cukup sampai disitu nama-nama Wali Songopun di abadikan menjadi Nama Lembaga-lembaga Pendidikan tinggi, di Jakarta menjadi nama UIN Syarif Hidyataulah, di Bandung UIN Sunan Gunung Jati, disemarang UIN Wali Songo, di Yogyakarta UIN Sunan KaliJogo, Di Surabaya IAIN Sunan Ampel Dan lain-lain. Sehingga di masyarakatpun beredar cerita-cerita yang melegenda yang mengisahkan tentang kejadian-kejadian yang luar biasa yang terjadi pada tokoh-tokoh Wali Songo, yang kalau di tinjau dari kacamata sebagian kita mungkin tidak masuk akal, sehingga kisah-kisah itupun juga menjadi legenda yang yang begitu kuat diyakini di masyarakat Indonesia. Persoalan apakah benar cerita-cerita itu terjadi sebagai suatu fakta sejarah, merupakan persoalan lain yang kalau ingin membuktikannya mungkin perlu menggunakan bukti-bukti ilmiah yang itu mungkin menjadi tugas sejarawan. 

'Illat Hadis Al fatihah Tanpa Basmalah


Ada sesuatu yang menggelitik pemikiran saya ketika tiba-tiba dimuncukan kepermukaan masyarakat Indonesia soal pendapat yang tidak membaca basmalah atau tidak membaca basmalah dengan keras ketika membaca surat Al Fatihah dalam shalat, apalagi ketika ada sebuah pertanyaan apakah termasuk bid’ah jika mengeraskan bacaan basmalah bagi Imam? Memang sekarang-sekarang ini lagi musimnya demam bid’ah yang banyak dihembuskan oleh ahlul bid’ah. 

Dari mulai belajar membaca Al Qur’an sampai belajar Qiraat Sab’ah yang memiliki sanad saya menyaksikan kalau guru-guru qira’at semuanya membaca Basmalah ketika membaca surat Al Fatihah. kita tahu bahwa ummat Islam Indonesia selama ini, mungkin hampir tidak ada yang tidak mengeraskan bacaan basmalah, yang saya temui semuanya membaca Basmalah dengan keras ketika membaca surat Al Fatihah.” 

KEUTAMAAN BULAN & NISHFU SYA’BAN

Memasuki bulan Sya’ban mengingatkanku kembali akan dekatnya bulan Ramadhan, rasanya belum lama Ramadhan tahun kemarin, betapa cepatnya waktu berlalu tanpa terasa, maka sungguh sangat merugi diriku jika hanya melewatkan untuk sesuatu hal yang tidak memberi guna bagi kehidupanku diakhir nanti yaitu kehidupan akhirat.

Demi untuk mengintip keutamaan setiap bulan, maka Sya’ban  tentunya memiliki keutamaan amal ibadah yang secara khusus dilaksanakan di bulan ini. Akupun mencoba untuk menelaah tentang kajian ini. Karena saya yakin masyarakat muslimpun demikian, Namun biasanya ada juga yang lebih menjadi perhatian sebagian masyarakat yaitu tentang nisfu Sya’ban atau pertengahan bulan Sya’ban. Sehingga tak ketinggalan salah satu jama’ah pun ketika memasuki malam nisfu Sya’ban meminta untuk di bahas tentang Nisfu Sya’ban. Dan sempat mengikuti dengan seksama Dalam acara Suara Anak Negeri di Jak TV dengan Narasumber KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA dengan tema keutamaan Nisfu Sya’ban, dalam segmen komentar dari pemirsa, terlontar sebuah komentar dari sebagian pemirsa yang mengatakan :” setahu saya tidak ada hadis yang menjelaskan secara khusus  tentang keutamaan Nisfu Sya’ban. Dan dalam kesempatan lain setelah selesai berjama’ah sholat  ‘Isya tiba-tiba sahabat kami Ustadz Ahmad Tahmid bertanya dan akhirnya mampir kerumah untuk mendiskusikan tentang bulan Sya’ban dan Nisfu Sya’ban, dan saya sampaikan sebenarnya saya juga sudah mulai menulis catatan-catatan tentang sya’ban dan Nishfu Sya’ban namun belum rampung.