Minggu, 24 Juli 2016

ONE DAY ONE JUZ (Seri-1)

Edisi HALAL BI HALAL No. 0004 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24  Juli 2016 M

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ- لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, - agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.( Fathir : 29-30)

Membaca Al Quran Berjama’ah .

Imam An Nawawi menjelaskan bahwa membaca Al Quran secara berjamaah dengan berkumpul adalah dianjurkan berdasarkan dalil-dalil yang nyata dan sudah dilakukan orang-orang salaf (terdahulu) dan masa kini, (At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an hal. 79 dan Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah juz 33 h. 61) dan ada riwayat yang sahih dari Nabi SAW.


أَنَّهُ قَالَ مَا مِنْ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمْ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“….bahwa beliau bersabda: "Tidaklah sebagian dari kaum yang berdzikir kepada Allah melainkan mereka dikelilingi oleh para Malaikat, dan diliputi oleh rahmat, serta ketenangan turun kepada mereka, dan Allah menyebut mereka diantara malaikat yang ada di sisiNya."...(HR Turmudzi Kitab Do’a Bab Sebuah kaum bermajelis dan menyebut Nama Allah Azza wa jalla no.3300)

Dan Sabda Nabi SAW:

….وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

“… Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya….'(HR Muslim Kitab Dzikir, Doa,Taubat dan Istigfar No. 4867)

Membaca Al Quran dengan berjamaah bisa dilakukan dengan berbagai cara dan media, dengan cara berkumpul dalam satu majelis kemudian membaca berbarengan dengan dibimbing satu imam atau membaca secara bergantian atau membaca dengan bacaannya masing-masing. dan melalui media yang ada kita bisa membuat ikatan dan komitmen untuk bisa bersama-sama membaca Al Quran dan dalam waktu tertentu kita bisa berkumpul bersama-sama untuk mengkhatamkan Al Quran.

Keutamaan Orang Yang mengajak membaca Al Quran bersama-sama.

Mengajak orang lain ikut membaca Al Quran secara bersama-sama adalah merupakan bentuk kerja sama dalam kebaikan dan taqwa, Allah SWT berfriman:

..وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“……Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.(Al Maidah : 2)

Orang yang menunjukan jalan kebaikan sehingga orang lain melakukannya maka ia akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjakannya, Rasulullah SAW bersabda :

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“…Maka beliau bersabda: "Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya…."(HR Muslim Kitab Kepemimpinan no.3509)

Al Quran Adalah Dzikir Yang Paling Utama.

Imam An Nawawi menjelaskan bahwa berdasarkan madzhab yang sahih yang terpilih menjadi pegangan para ulama  bahwa membaca Al Quran lebih utama dari pada membaca Tasbih, tahlil dan dzikir-dzikir yang lain (At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Quran hal. 17, Al Adzkar An Nawawiyah, Halaman 95). Apalagi jika membacanya disertai mentadabburi dan memahami kandungan maknanya.

Al Quran adalah dzikir yang paling utama (Al Fiqhul Islam Waadillatuhu juz 2 hal. 259) beradasarkan hadis Nabi SAW.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ وَذِكْرِي عَنْ مَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي السَّائِلِينَ وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
“…Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rabb Azza wa Jalla berfirman; "Barangsiapa disibukkan oleh Al Qur`an dan berdzikir kepadaku dari memohon kepadaKu, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang terbaik dari yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon, " dan kelebihan kalamullah (Al Qur`an) dari seluruh kalam adalah seperti kelebihan Allah dari seluruh makhlukNya." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib.(HR Turmudzi Kitab Keutamaan Al quran Bab Bacaan Nabi SAW no. 2850 dan Ad Darimi no 3222)
Oleh karena itu marilah kita memperbanyak ibadah dengan membaca Al Quran dan jadikan Al Quran itu sebagai dzikir dan wirid kita.
Khatamkan Al Quran dalam Satu Bulan !
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk bisa selalu mengkhatamnkan Al Quran sesuai dengan kemampuan kita, didalam hadis disebutkan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ اقْرَأْ الْقُرْآنَ فِي شَهْرٍ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي عِشْرِينَ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي خَمْسَ عَشْرَةَ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي عَشْرٍ قَالَ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ اقْرَأْ فِي سَبْعٍ وَلَا تَزِيدَنَّ عَلَى ذَلِكَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَحَدِيثُ مُسْلِمٍ أَتَمُّ

“….dari Abdullah bin 'Amru bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Bacalah Al Qur'an (hingga khatam) dalam sebulan." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu (sebulan)." Beliau bersabda: "Kalau begitu (khatamkan) selama dua puluh hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, (khatamkan) selama lima belas hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, (khatamkan) selama sepuluh hari." Abdullah berkata; "Aku bisa (mengkhatamkan) lebih dari itu." Beliau bersabda "Kalau begitu, (khatamkan) selama tujuh hari, jangan kamu kurangi dari itu." Abu Daud berkata; "Hadits muslim lebih lengkap (dari haditsnya Musa)."(HR Abu Daud Kitab Shalat Bab Dalam berapa waktu Al quran Dikhatamkan No. 1180)
Berdasarkan berbagai riwayat Rasulullah SAW memberikan batasan waktu untuk bisa mengkhatamkan Al Quran Paling sedikit 3 hari bisa khatam dan itu dinilai baik namun kurang dari 3 hari adalah makruh karena hal itu terlalu cepat dan tidak memungkinkan untuk mentadabburi dan memahami isi kandungan Al Quran. Berdasarkan hadis.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فِي كَمْ أَقْرَأُ الْقُرْآنَ قَالَ فِي شَهْرٍ قَالَ إِنِّي أَقْوَى مِنْ ذَلِكَ يُرَدِّدُ الْكَلَامَ أَبُو مُوسَى وَتَنَاقَصَهُ حَتَّى قَالَ اقْرَأْهُ فِي سَبْعٍ قَالَ إِنِّي أَقْوَى مِنْ ذَلِكَ قَالَ لَا يَفْقَهُ مَنْ قَرَأَهُ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ


“..dari Abdullah bin 'Amru bahwa dia berkata; "Wahai Rasulullah, berapa lamakah aku harus mengkhatamkan Al Qur'an?" beliau bersabda: "Dalam sebulan." Abdullah bin 'Amru berkata; "Sesungguhnya aku bisa lebih dari itu." -Abu Musa (Ibnu Mutsanna) mengulang-ulang perkataan ini- dan Abdullah selalu meminta dipensasi hingga beliau bersabda: "Jika demikian, bacalah al Qur'an (hingga khatam) dalam tujuh hari." Abdullah berkata; "Aku masih dapat menyelesaikannya lebih dari itu." Beliau bersabda: "Tidak akan dapat memahaminya orang yang mengkhatamkan Al Qur'an kurang dari tiga hari." )."(HR Abu Daud Kitab Shalat Bab Dalam berapa waktu Al quran Dikhatamkan No. 1182)

(Bersambung…..) Bogor, 24 Juli 2016 oleh : Mukhalip (Muhammad Muallip)

Tidak ada komentar: