Jumat, 29 Juli 2016

JABATAN JADI SIKSAAN DIAKHIRAT

Buletin Al Bayan Jumat , Edisi : 0006, 24 Syawal 1437 H/29 Juli 2016 M


وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
 “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.(Al Baqarah : 188)”

Salah satu sifat manusia adalah hubbul jah atau mencintai jabatan, pangkat dan kedudukan. Hal itu merupaan sesuatu yang rasional karena salah satu karakter manusia adalah mencintai kemulyaan dan kesempurnaan sesuai dengan kedudukan manusia sebagai khalifah dimuka bumi yang memang merupakan fitrah manusia  yang diberikan oleh Allah SWT.

Minggu, 24 Juli 2016

ONE DAY ONE JUZ ( Seri-2)

Edisi HALAL BI HALAL No. 0005 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24  Juli 2016 M
Dan paling lama waktu bisa mengkhatamkan Al Quran yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah maksimal 40 hari, lebih lama dari 40 hari adalah makruh. (Al Fiqhul Islam Waadilatuhu juz 2 hal. 260) berdasarkan hadis.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كَمْ يُقْرَأُ الْقُرْآنُ قَالَ فِي أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ قَالَ فِي شَهْرٍ ثُمَّ قَالَ فِي عِشْرِينَ ثُمَّ قَالَ فِي خَمْسَ عَشْرَةَ ثُمَّ قَالَ فِي عَشْرٍ ثُمَّ قَالَ فِي سَبْعٍ لَمْ يَنْزِلْ مِنْ سَبْعٍ
“..dari Abdullah bin 'Amru bahwa dia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Berapa lamakah Al Qur'an di baca (hingga khatam)?" beliau bersabda: "Dalam jangka waktu empat puluh hari." Kemudian beliau bersabda: "Dalam jangka waktu sebulan." Kemudian beliau bersabda: "Dalam jangka waktu dua puluh hari." Kemudian beliau bersabda: "Dalam jangka waktu lima belas hari." Kemudian beliau bersabda: "Dalam jangka waktu sepuluh hari." Kemudian beliau bersabda: "Dalam jangka waktu tujuh hari, dan tidak kurang dari tujuh hari."(HR Abu Daud Kitab Shalat Bab membagi Al Quran beberapa bagian No. 1187)

ONE DAY ONE JUZ (Seri-1)

Edisi HALAL BI HALAL No. 0004 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24  Juli 2016 M

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ- لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, - agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.( Fathir : 29-30)

Membaca Al Quran Berjama’ah .

Imam An Nawawi menjelaskan bahwa membaca Al Quran secara berjamaah dengan berkumpul adalah dianjurkan berdasarkan dalil-dalil yang nyata dan sudah dilakukan orang-orang salaf (terdahulu) dan masa kini, (At Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an hal. 79 dan Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah juz 33 h. 61) dan ada riwayat yang sahih dari Nabi SAW.

HALAL BIHALAL (Seri-3)

Edisi HALAL BI HALAL No. 0003 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24  Juli 2016 M

Imam  An Nawawi menjelaskan.

قال العلماء‏:‏ التوبة واجبة من كل ذنب، فإن كانت المعصية بين العبد وبين الله تعالى لا تتعلق بحق آدمى، فلها ثلاثة شروط‏:‏ أحدها ‏:‏ أن يقلع عن المعصية‏.‏ والثانى‏:‏ أن يندم على فعلها‏.‏ والثالث‏:‏ أن يعزم أن لا يعود إليها أبداً‏.‏ فإن فُقد أحد الثلاثة لم تصح توبته‏.‏وإن كانت المعصية تتعلق بآدمى فشروطها أربعة‏:‏ هذه الثلاثة، وأن يبرأ من حق صاحبها،فإن كانت مالاً أو نحوه رده إليه، وإن كانت حد قذف ونحوه مكنه منه أو طلب عفوه، وإن كانت غيبة استحله منها

Para alim-ulama berkata: "Mengerjakan taubat itu hukumnya wajib dari segala macam dosa. Jikalau kemaksiatan itu terjadi antara seseorang hamba dan antara Allah Ta'ala saja, yakni tidak ada hubungannya dengan hak seseorang manusia yang lain, maka untuk bertaubat itu harus menetapi tiga macam syarat, yaitu:

HALAL BI HALAL (Seri-2)

Edisi HALAL BI HALAL No. 0002 Tgl 19 Syawal 1437 H/ 24  Juli 2016 M

Dan menjalankan sunah Rasulullah SAW:

قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi."(HR. Bukhari)

Silaturahim sangat dianjurkan untuk dilakukan kapan saja dan dimana saja apalagi dihari raya, waktu yang memiliki keutamaan.

Didalam hadis riwayat Jabir Bin abdullah RA disebutkan.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
تَابَعَهُ يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ فُلَيْحٍ وَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ عَنْ فُلَيْحٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحَدِيثُ جَابِرٍ أَصَحُّ
“dari Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata, "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat 'Ied, beliau mengambil jalan yang berbeda (antara berangkat dan kembali)." Hadits ini dikuatkan oleh Yunus bin Muhammad dari Fulaih. Dan Muhammad bin Ash Shalt berkata dari Fulaih dari Sa'id dari Abu Hurairah. Dan hadits Jabir lebih shahih.(HR Bukhari Kitab Jumat Bab melewati jalan ya ng berbeda ketika berangkat dan pulang shalat ‘ied no.933)

HALAL BI HALAL (Seri-1)

Buletin Jumat Al Bayan, 0001/17/syawal/1437 H/15/07/2016 M

Ucapan selamat Idul Fitri

Didalam pembahasan fiqih ada istilah “Tahni’ah” yang pengertian bahasanya adalah  “Ucapan selamat “ lawan dari kata “Ta’ziah” yang artinya pernyataan “bela sungkawa atau berduka cita”. Ucapan selamat secara umum dianjurkan didalam ajaran Islam karena satu makna dengan “ doa keberkahan” dan berisi doa dari seorang muslim kepada muslim yang lain tentang sesuatu yang membahagiakan dan menyenangkannya, dan ucapan itu mengandung ungkapan cinta, kasih sayang dan kemesraan diantara sesama muslim. Al Quran telah membimbing bagaimana memberikan “Tahni’ah” atau ucapan selamat kepada orang mumin atas suatu nikmat yang diperolehnya. Allah SWT berfirman :
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", ) At Thur : 19)